Sabtu, 10 September 2016

Puasa Sunnah Arafah

Assalamualikum wr.wb ukhti akhi
Alhamdulillah hari ini kita masih diberi rahmat oleh Allah swt. Untuk menyimak artikel Fatma kali ini.
Pada artikel sebelumnya Fatma membahas tentang “aurat dan pelindungnya bagi wanita”, nah pada artikel kali ini Fatma akan membahas tentang” puasa sunnah arafah”.
Sahabat muslim sekalian, Alhamdulillah hari ini (Ahad, 11 September 2016) bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah, sebuah hari yang mulia saat dimana datang pengampunan dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka. Pada hari itu disyariatkan amalan yang mulia yaitu puasa. Puasa sehari sebelum Idul Adha, biasa disebut dengan Puasa Arafah.Puasa Arafah adalah amalan yang disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji.
Hukum melaksanakan Puasa Arafah adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan bagi seluruh kaum muslimin yang tidak berhaji.


Puasa Arafah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat pada waktu jamaah haji sedang melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, tepatnya sehari sebelum hari raya Idul Adha.
Puasa sunnah Arafah memiliki beberapa keistimewaan dan keutamaan, diantaranya:
1.    Allah swt. Akan mengampuni dosa-dosanya selama dua tahun, yakni satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang.
2.    Allah swt. Akan menjaganya untuk tidak berbuat dosa selama dua tahun.
3.    Insha allah dibebaskan dari api neraka.

Dari Abu Qatadah, ia berkat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

”Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (H.R. Muslim no. 1162)

Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6: 428) berkata, “adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi’I dan Ulama Syafi”iyah bahwa disunnahkan bagi yang tidak berwukuf di Arafah, adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.”Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisish pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimakasud adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika buakan dosa kecil yang diampuni,  semoga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajatnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)
Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits diatas sifatnya umum.(Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500)

Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting praktiknya. Jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Supaya kita mendapat pahala karena telah mengajak orang lain berbuat baik. “Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah (harta amat berharga dimasa silam, pen).” (Muttafaqun ‘alaih).  Barangsiapa menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (H.R. Muslim)

Terima kasih telah menyimak artikel Fatma kali ini ya, Semoga allah memberi hidayah pada kita semua untuk terus beramal sholih. Wassalamualikum wr.wb ~
anjuran sebelum penunaian shalat idul adha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar