Assalamualikum wr.wb ukhti akhi
Pada artikel sebelumnya
Fatma membahas tentang “aurat dan pelindungnya bagi wanita”, nah pada artikel
kali ini Fatma akan membahas tentang” puasa sunnah arafah”.
Sahabat muslim sekalian,
Alhamdulillah hari ini (Ahad, 11 September 2016) bertepatan dengan tanggal 9
Dzulhijjah, sebuah hari yang mulia saat dimana datang pengampunan dosa dan
pembebasan diri dari siksa neraka. Pada hari itu disyariatkan amalan yang mulia
yaitu puasa. Puasa sehari sebelum Idul Adha, biasa disebut dengan Puasa
Arafah.Puasa Arafah adalah amalan yang disunnahkan bagi orang yang tidak
berhaji.
Hukum melaksanakan Puasa
Arafah adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan bagi seluruh kaum muslimin
yang tidak berhaji.
Puasa Arafah ini dilakukan
pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat pada waktu jamaah haji sedang melaksanakan
ibadah wukuf di Arafah, tepatnya sehari sebelum hari raya Idul Adha.
Puasa sunnah Arafah memiliki
beberapa keistimewaan dan keutamaan, diantaranya:
1.
Allah swt. Akan mengampuni dosa-dosanya
selama dua tahun, yakni satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang.
2.
Allah swt. Akan menjaganya untuk tidak
berbuat dosa selama dua tahun.
3.
Insha allah dibebaskan dari api neraka.
Dari Abu Qatadah, ia berkat bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Puasa
Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun
yang akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun
yang lalu”. (H.R. Muslim no. 1162)
Imam
Nawawi dalam Al Majmu’ (6: 428) berkata, “adapun hukum puasa Arafah menurut
Imam Syafi’I dan Ulama Syafi”iyah bahwa disunnahkan bagi yang tidak berwukuf di
Arafah, adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah bahwa
disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul
Fadhl.”Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisish
pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimakasud adalah dosa kecil. Imam
Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika buakan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika
tidak, semoga ditinggikan derajatnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)
Sedangkan
jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan dosa kecil yang
diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits diatas sifatnya umum.(Majmu’
Al Fatawa, 7: 498-500)
Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting
praktiknya. Jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan
saudara kita yang lain, itu lebih baik. Supaya kita mendapat pahala karena
telah mengajak orang lain berbuat baik. “Demi Allah, sungguh satu orang saja
diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari
unta merah (harta amat berharga dimasa silam, pen).” (Muttafaqun ‘alaih). Barangsiapa menunjuki kepada kebaikan maka
dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (H.R. Muslim)
Terima kasih telah menyimak artikel Fatma kali ini ya,
Semoga allah memberi hidayah pada kita semua untuk terus beramal sholih.
Wassalamualikum wr.wb ~
anjuran sebelum penunaian shalat idul adha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar