Alhamdulillah hari ini kita masih diberi kenikmatan oleh sang pencipta,jangan lupa bersyukur ya sobat. Pada pembahasan kali ini, Fatma mempunyai sepenggal cerita menarik yang sesuai hadist "meratapi mayit"
Dari Mughirah binSyu'bah ra, Rasulullah saw. bersabda,
Siapa yang diratapi maka dia disiksa karena ratapan yang ditujukan kepadanya. (H.R. Bukhari 1291 & Muslim 927).
Kemudian , disebutkan dalam hadits Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. dan beberapa sahabatnya pernah menjenguk Sa'd bin Ubadah yang ketika itu sedang dirundung kesedihan seluruh keluarganya. Melihat suasana sedih, Nabi saw. bertanya, "apa dia sudah meninggal?" "belum, ya Rasulullah." jawab keluarganya. Kemudian Nabi saw. menangis. Para sahabatpun ikut menangis, kemudian Nabi saw. bersabda,
"Tidakkah kalian mendengar, bahwa allah tidak menyiksa disebabkan tetesan air mata atau kesedihan hati. Namun allah menyiksa atau merahmati disebabkan ini, (beliau berisyarat ke lisannnya)."
Sesungguhnya mayit disiksa disebabkan tangisan keluarganya kepadanya. (H. R. Muslim 924 & Bukhari 1304).
Dari dua hadits di atas, kita bisa memahami bahwa tangisan yang menyebabkan mayit disiksa adalah tangisan ratapan. Tangisan sebagai ungkapan tidak terima dan tidak ridha terhadap takdir dan keputusan allah. Bukan tangisan karena kesedihan semata. Karena menahan tangisan kesedihan, di luar kemampuan manusia. Bahkan Rasulullah saw. pun, beliau tidak bisa menahan tangisan itu.
Bagiamana ceritanya sobat muslim?
Semoga bermanfaat ya.
Sekian dulu ya. Wassalamualaikum wr. wb
Sumber: pengalaman.sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar